Wednesday, October 28, 2009

Indonesia Sudah Merdeka ?





“Kita yang tak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa”(Taufik Ismail,1966)*
Kondisi yang digambarkan Taufik Ismail adalah gambaran kondisi Indonesia pada masa itu.Namun, kondisi tersebut masih pekat dengan kondisi kita sekarang. Sebuah bangsa yang hanya berbicara tapi tidak ada sedikitpun perubahan yang berarti dalam cara berpikir. Menyuarakan bermacam-macam masalah tapi kenyataannya nol besar. Tidak ada tindakan yang real . Para petinggi negara hanya memikirkan diri sendiri dan golongan. Mereka datang dengan dalih membela rakyat tapi apa. Rakyat masih menderita dengan kebijakan-kebijakan yang mereka buat. Kebijakan yang kurang melindungi warga negara sebagai warga yang berhak mendapat perlindungan dari negara.

“Dalam setiap kalimat yang berakhiran :
“Duli Tuanku?” “ ( Taufik Ismail,1966)
Penggambaran Taufik Ismail pada masa itu yang berlatar belakangkan kondisi Indonesia yang telah dijajah Belanda selama 350 tahun. Namun, hingga saat ini pun kata-kata tersebut masih pekat dalam diri kita. Beribu-ribu orang bahkan berjuta-juta orang berlomba lomba untuk menjadi budak di luar negeri. Walaupun perbudakan telah dilarang di dunia. Dan saat ini telah timbul perbudakan yang lebih modern yang intinya sama bertujuan untuk mengeksploitasi manusia dengan tidak memperhatikan segi-segi kemanusiaan.

Indonesia yang katanya negara Agraris dan memiliki kekayaan yang melimpah. Negara yang subur dan penuh sumber daya alam. Ternyata belum dapat mengatasi perbudakan. Bahkan, pemerintah memberi fasilitasi dan memberikan kebijakan-kebijakan yang mendukung adanya perbudakan yang lebih modern ini. Sampai-sampai tidak melindungi hak-haknya sebagai warga negara Indonesia yang berhak untuk dilinduingi. Pemerintah hanya memberikan sebuah gelar sebagai Pahlawan Devisa.

Kita sudah 64 tahun merdeka, 100 tahun bangkit, dan 81 tahun bersatu dari sumpah pemuda. Apakah ada perubahan ? Atau hanya ceremonial dan ucapan saja yang terjadi. Namun, masih saja negara kita belum merdeka. Belum merdeka akan perbudakan. Masih saja manusia Indonesia yang lebih suka bekerja diluar negeri dengan gaji yang lebih besar. Lalu kapan mereka bekerja untuk negerinya sendiri? Ironisnya lagi orang lebih bangga menggunakan produk luar negeri daripada produk dalam negeri. Walaupun, kualitas produk Indonesia tak kalah bagus dan harga yang lebih terjangkau.

Pemuda Jepang dapat membuat Handphone ,sedangkan Pemuda Indonesia lebih suka menggunakannya dan tidak berinovasi untuk membuatnya. Kita hanya sebagai konsumen dari produk luar negeri. Kita juga lebih bangga menggunakan produk yang canggih dan bersaing untuk menggunakannya tanpa berinovasi untuk membuatnya. Budaya konsumeris ini kah yang membuat kita seperti ini ?

Sebenarnya apa yang kurang dari kita? Pemerintahkah? Pendidikankah? Atau memang sudah budaya dari nenek moyang. Karena bangsa kita yang katanya menghargai budaya sehingga mati-matian memperjuangkan ketika budaya kita diklaim oleh negara lain. Jika kondisi kita seperti ini sudah merdekakah Indonesia?

*Puisi BUnga teratai

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home